Tidak
ada Kesehatan tanpa Kesehatan Jiwa (No Health without Mental Health)
slogan ini sesuai dengan Undang-undang Kesehatan No 36 tahun 2009 bahwa
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Meskipun konsep sehat ini sudah disepakati,
tapi kenyataannya petugas kesehatan tetap saja berfokus pada kesehatan
fisik.
Tidak ada Kesehatan tanpa
Kesehatan Jiwa (No Health without Mental Health) slogan ini sesuai
dengan Undang-undang Kesehatan No 36 tahun 2009 bahwa Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Meskipun konsep sehat ini sudah disepakati, tapi kenyataannya
petugas kesehatan tetap saja berfokus pada kesehatan fisik.
Orang dengan pikiran yang sehat harus mampu berpikir dengan jelas, mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam hidup, menikmati hubungan baik dengan teman-teman, rekan kerja, keluarga dan merasa tenteram secara spiritual serta membawa kebahagiaan bagi orang lain. Aspek kesehatan inilah yang disebut sebagai kesehatan jiwa.
Meskipun kita membicarakan tentang pikiran (jiwa) dan tubuh (fisik) secara terpisah, pada kenyataannya keduanya hampir seperti dua sisi mata uang. Keduanya berpengaruh satu sama lain tetapi menunjukkan manifestasi yang berbeda. Bila salah satu terganggu dipastikan yang lain juga terganggu. Hanya karena kita sering berpikir tentang tubuh dan pikiran secara terpisah, bukan berarti keduanya tidak saling bergantung satu sama lain.
Seperti halnya tubuh secara fisik dapat jatuh sakit , begitu juga dengan pikiran, keadaan ini disebut gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah penyakit yang dialami oleh seseorang yang mempengaruhi emosi, pikiran dan tingkah laku mereka , diluar kepercayaan budaya dan kepribadian mereka dan menimbulkan hendaya bagi kehidupan mereka dan keluarga.
Gangguan jiwa dapat dialami oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan tingkat usia baik anak-anak, remaja ,dewasa dan lanjut usia
Bagi sebagian orang gangguan jiwa dianggap sebagai suatu penyakit yang dikaitkan dengan dengan gangguan tingkah laku yang berat seperti tindak kekerasan, agitasi, perilaku seksual yang tidak pantas. Gangguan ini biasanya dikenal dengan gangguan jiwa berat seperti Skizofrenia.
Tetapi mayoritas orang dengan gangguan jiwa bertingkah laku dan tampak tidak berbeda dengan orang lain, gangguan jiwa yang umum ini meliputi depresi, ansietas atau kecemasan, gangguan seksual, gangguan ketergantungan zat, alkohol dan rokok.
1. Gangguan Jiwa yang Umum Terjadi
a. DEPRESI
Seorang yang mengalami Depresi biasanya merasa rendah diri, sedih, marah atau tidak berharga. Ini merupakan gangguan pada emosi dan hampir setiap orang pernah mengalaminya. Dalam hal tertentu dapat dikatakan sebagai suatu reaksi normal dari suatu peristiwa kehilangan sesuatu objek yang dicintai misalnya orang dicintai, harta benda, jabatan, pekerjaan dan lain-lain. Tapi ada waktu-waktu tertentu dimana depresi mulai mengacaukan kehidupan dan kemudian menimbulkan berbagai masalah.
Contohnya setiap orang pernah merasakan sedih tetapi hampir sebagian besar mampu melaluinya dalam hidup dan kemudian perasaan sedih itu hilang. Kadang-kadang baru hilang dalam waktu yang lama, bahkan bisa lebih dari satu bulan. Keadaan ini biasanya berhubungan dengan gejala-gejala ketidakmampuan seperti kelelahan dan sulit berkonsentrasi. Kemudian mulai mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan membuat seseorang sulit bekerja atau mengasuh anak di rumah. Jika kondisi ini mulai mengganggu kehidupan dan hilang dalam beberapa waktu yang lama , maka dapat dipastikan bahwa seseorang menderita gangguan depresi.
a. KECEMASAN (ANSIETAS)
Kecemasan merupakan sensasi perasaan takut dan gelisah , seperti halnya Depresi, perasaan ini dianggap normal dalam beberapa situasi. Contohnya seorang siswa yang akan menghadapi ujian dia dapat merasa gelisah dan tegang, tapi ia masih mampu mengatasinya. Seperti dengan depresi, kecemasan akan menjadi suatu penyakit apabila hilang dalam waktu yang lama biasanya lebih dari dua minggu, mempengaruhi kehidupan sehari-hari atau menimbulkan gejala yang lebih berat.
Hampir
semua orang dengan gangguan kejiwaan umumnya menunjukkan campuran
berbagai gejala depresi dan kecemasan. Banyak juga orang yang tidak
mengeluh adanya gejala perasaan atau pikiran sebagai masalah utama
tetapi mengalaminya sebagai gejala fisik dan perubahan tingkah laku.
Salah satu alasan, mungkin mereka merasa bahwa gejala psikologis
tersebut akan membuat mereka di label sebagai orang yang memiliki
masalah kejiwaan.
Gangguan cemas yang sering terjadi:
2. Gangguan Jiwa Berat (Psikosis)
Kelompok gangguan jiwa terdiri dari tiga jenis penyakit yaitu Skizofrenia, Gangguan Bipolar (Manik - Depresif) dan Psikosis Akut. Penyakitnya sebenarnya jarang terjadi, prevalensinya hanya berkisar antara 1-3 % populasi. Gangguan ini ditandai dengan terjadinya gangguan perilaku dan pikiran yang aneh atau tidak biasa. Sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa mengalami gangguan jiwa ini.
a. Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang biasanya dimulai pada usia dewasa muda dimana penderita bisa menjadi agresif atau menarik diri, bicara sendiri atau bicara yang tidak berhubungan atau nyambung. Penderita merasa curiga kepada orang lain dan percaya pada hal-hal yang tidak biasa seolah-olah pikiran mereka dirasuki. Penderita mungkin mengalami halusinasi seperti mendengar suara-suara yang tidak dapat didengar orang lain. Sayangnya banyak orang dengan skizofrenia tidak menyadari bahwa mereka sedang menderita suatu penyakit dan menolak untuk diobati dengan sukarela. Skizofrenia merupakan penyakit menahun, berlangsung selama beberapa bulan atau tahun, dan memerlukan pengobatan jangka panjang
b. Gangguan Bipolar: Biasanya disertai dengan adanya dua kutub ekstrim yaitu mood yang meningkat (mania) dan mood yang rendah (depresi) . Penyakit ini biasanya muncul pada usia dewasa muda dan dapat dikenali karena adanya fase mania. Pada fase depresi sama dengan dengan depresi pada gangguan jiwa umum, hanya fase depresi biasanya lebih serius dan muncul secara episodik. Artinya ada masa dimana penderita benar-benar baik meskipun sedang tidak minum obat. Kondisi ini bisa juga tampak pada skizofrenia yang mungkin akibat tidak makan obat sehingga sering tetap sakit.
3. Gangguan Psikologis Akut
Psikosis akut secara sepintas tampak sama dengan Skizofrenia, tetapi perbedaannya bahwa psikosis muncul secara tiba-tiba tapi durasinya singkat, karena itu hampir semua penderita dapat sembuh total dalam satu bulan atau tidak memerlukan pengobatan jangka panjang.
Psikosis akut terutama disebabkan oleh peristiwa berat yang sangat menekan seperti kematian orang yang dicintai, kadang-kadang penyakit medis atau otak yang berat dapat menyebabkan psikosis, bila ini terjadi maka kondisi ini disebut Delirium
TANDA-TANDA KHAS PSIKOSIS AKUT
Gejalanya sama dengan gejala skizofrenia dan mania , namun gejala ini muncul secara tiba-tiba dan sembuh dalam waktu kurang dari satu bulan. Tanda khas yang terlihat adalah:
4. Gangguan Jiwa pada Lanjut Usia
Orang lanjut usia sering menderita dua jenis gangguan jiwa yang utama
1) Depresi yang sering disertai dengan rasa kesepian, sakit secara fisik, ketidakmampuan dan kemiskinan berpikir. Gejala depresi ini sama dengan depresi pada kelompok usia lain.
2) Demensia atau pikun yang ditandai dengan
5. Gangguan Jiwa pada Anak dan Remaja
Jenis-jenis tertentu gangguan jiwa yang sering muncul pada anak-anak, yaitu:
6. Gangguan Ketergantungan Zat dan Alkohol
Seseorang dikatakan mengalami ketergantungan terhadap alkohol dan zat ketika penggunaannya telah membahayakan kesehatan fisik, mental, dan sosial seseorang. Pada dasarnya sangat sulit bagi seseorang untuk berhenti menggunakannya karena zat tersebut menyebabkan rasa tidak nyaman secara fisik dan keinginan yang besar untuk mengkonsumsi zat itu lagi (gejala putus zat).
Masalah ketergantungan menyebabkan kerusakan yang hebat terhadap penderita, keluarga, dan juga masyarakat. Alkohol contohnya, tidak hanya membahayakan peminum melalui efek fisiknya tetapi berhubungan dengan tingkat bunuh diri yang tinggi, masalah perkawinan dan kekerasan rumah tangga, kecelakaan lalu lintas dan peningkatan angka kemiskinan. Pada hampir semua peminum berat, penyalahgunaan alhohol jarang menjadi alasan utama untuk mereka mencari layanan kesehatan. Berbagai jenis obat-obatan dan zat dapat disalahgunakan antara lain ganja, heroin, kokain, amfetamin jenis stimulant seperti ekstasi, sabu, obat penenang lain. Ada kebiasaan lain yang dapat merusak kesehatan manusia yaitu: merokok, ketergantungan obat tidur dan berjudi.
PENYEBAB GANGGUAN JIWA
Orang dengan pikiran yang sehat harus mampu berpikir dengan jelas, mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam hidup, menikmati hubungan baik dengan teman-teman, rekan kerja, keluarga dan merasa tenteram secara spiritual serta membawa kebahagiaan bagi orang lain. Aspek kesehatan inilah yang disebut sebagai kesehatan jiwa.
Meskipun kita membicarakan tentang pikiran (jiwa) dan tubuh (fisik) secara terpisah, pada kenyataannya keduanya hampir seperti dua sisi mata uang. Keduanya berpengaruh satu sama lain tetapi menunjukkan manifestasi yang berbeda. Bila salah satu terganggu dipastikan yang lain juga terganggu. Hanya karena kita sering berpikir tentang tubuh dan pikiran secara terpisah, bukan berarti keduanya tidak saling bergantung satu sama lain.
Seperti halnya tubuh secara fisik dapat jatuh sakit , begitu juga dengan pikiran, keadaan ini disebut gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah penyakit yang dialami oleh seseorang yang mempengaruhi emosi, pikiran dan tingkah laku mereka , diluar kepercayaan budaya dan kepribadian mereka dan menimbulkan hendaya bagi kehidupan mereka dan keluarga.
Gangguan jiwa dapat dialami oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan tingkat usia baik anak-anak, remaja ,dewasa dan lanjut usia
Bagi sebagian orang gangguan jiwa dianggap sebagai suatu penyakit yang dikaitkan dengan dengan gangguan tingkah laku yang berat seperti tindak kekerasan, agitasi, perilaku seksual yang tidak pantas. Gangguan ini biasanya dikenal dengan gangguan jiwa berat seperti Skizofrenia.
Tetapi mayoritas orang dengan gangguan jiwa bertingkah laku dan tampak tidak berbeda dengan orang lain, gangguan jiwa yang umum ini meliputi depresi, ansietas atau kecemasan, gangguan seksual, gangguan ketergantungan zat, alkohol dan rokok.
JENIS-JENIS GANGGUAN JIWA
Gangguan Jiwa menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita atau orang-orang yang dekat dengan penderita. Ada beberapa gejala utama gangguan jiwa:- Gejala-gejala fisik “somatic”. mempengaruhi tubuh dan fungsi fisik seperti sakit kepala, lelah dan gangguan tidur
- Gejala-gejala perasaan –emosional
- Gejala-gejala pikiran “kognitif”
- Gejala-gejala persepsi
1. Gangguan Jiwa yang Umum Terjadi
a. DEPRESI
Seorang yang mengalami Depresi biasanya merasa rendah diri, sedih, marah atau tidak berharga. Ini merupakan gangguan pada emosi dan hampir setiap orang pernah mengalaminya. Dalam hal tertentu dapat dikatakan sebagai suatu reaksi normal dari suatu peristiwa kehilangan sesuatu objek yang dicintai misalnya orang dicintai, harta benda, jabatan, pekerjaan dan lain-lain. Tapi ada waktu-waktu tertentu dimana depresi mulai mengacaukan kehidupan dan kemudian menimbulkan berbagai masalah.
Contohnya setiap orang pernah merasakan sedih tetapi hampir sebagian besar mampu melaluinya dalam hidup dan kemudian perasaan sedih itu hilang. Kadang-kadang baru hilang dalam waktu yang lama, bahkan bisa lebih dari satu bulan. Keadaan ini biasanya berhubungan dengan gejala-gejala ketidakmampuan seperti kelelahan dan sulit berkonsentrasi. Kemudian mulai mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan membuat seseorang sulit bekerja atau mengasuh anak di rumah. Jika kondisi ini mulai mengganggu kehidupan dan hilang dalam beberapa waktu yang lama , maka dapat dipastikan bahwa seseorang menderita gangguan depresi.
TANDA-TANDA KHAS DEPRESI | |
---|---|
FISIK |
|
PERASAAN |
|
PIKIRAN |
|
a. KECEMASAN (ANSIETAS)
Kecemasan merupakan sensasi perasaan takut dan gelisah , seperti halnya Depresi, perasaan ini dianggap normal dalam beberapa situasi. Contohnya seorang siswa yang akan menghadapi ujian dia dapat merasa gelisah dan tegang, tapi ia masih mampu mengatasinya. Seperti dengan depresi, kecemasan akan menjadi suatu penyakit apabila hilang dalam waktu yang lama biasanya lebih dari dua minggu, mempengaruhi kehidupan sehari-hari atau menimbulkan gejala yang lebih berat.
TANDA-TANDA KHAS KECEMASAN | |
---|---|
FISIK |
|
PERASAAN |
|
PIKIRAN |
|
PERILAKU |
|
Gangguan cemas yang sering terjadi:
- Panik: adalah ketika kecemasan muncul tiba-tiba pada serangan yang berat, biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Serangan ini berkaitan dengan gejala fisik kecemasan yang berat dan membuat seseorang merasa ketakutan seolah-olah sesuatu yang mengerikan akan terjadi atau seolah-olah akan mati.
- Fobia: adalah seseorang merasa takut (sering disertai panik) hanya pada keadaan tertentu seperti tempat ramai, dalam bis, tempat tertutup, dan pada situasi sosial tertentu seperti bertemu dengan orang lain. Orang yang mengalami fobia seringkali menghindar dari keadaan-keadaan yang dapat membuatnya cemas, pada kasus yang berat penderita bahkan tidak mau keluar rumah sama sekali.
2. Gangguan Jiwa Berat (Psikosis)
Kelompok gangguan jiwa terdiri dari tiga jenis penyakit yaitu Skizofrenia, Gangguan Bipolar (Manik - Depresif) dan Psikosis Akut. Penyakitnya sebenarnya jarang terjadi, prevalensinya hanya berkisar antara 1-3 % populasi. Gangguan ini ditandai dengan terjadinya gangguan perilaku dan pikiran yang aneh atau tidak biasa. Sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa mengalami gangguan jiwa ini.
a. Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang biasanya dimulai pada usia dewasa muda dimana penderita bisa menjadi agresif atau menarik diri, bicara sendiri atau bicara yang tidak berhubungan atau nyambung. Penderita merasa curiga kepada orang lain dan percaya pada hal-hal yang tidak biasa seolah-olah pikiran mereka dirasuki. Penderita mungkin mengalami halusinasi seperti mendengar suara-suara yang tidak dapat didengar orang lain. Sayangnya banyak orang dengan skizofrenia tidak menyadari bahwa mereka sedang menderita suatu penyakit dan menolak untuk diobati dengan sukarela. Skizofrenia merupakan penyakit menahun, berlangsung selama beberapa bulan atau tahun, dan memerlukan pengobatan jangka panjang
TANDA-TANDA KHAS SKIZOFRENIA | |
---|---|
FISIK |
|
PERASAAN |
|
PIKIRAN |
|
PERILAKU |
|
PERSEPSI |
|
b. Gangguan Bipolar: Biasanya disertai dengan adanya dua kutub ekstrim yaitu mood yang meningkat (mania) dan mood yang rendah (depresi) . Penyakit ini biasanya muncul pada usia dewasa muda dan dapat dikenali karena adanya fase mania. Pada fase depresi sama dengan dengan depresi pada gangguan jiwa umum, hanya fase depresi biasanya lebih serius dan muncul secara episodik. Artinya ada masa dimana penderita benar-benar baik meskipun sedang tidak minum obat. Kondisi ini bisa juga tampak pada skizofrenia yang mungkin akibat tidak makan obat sehingga sering tetap sakit.
TANDA-TANDA KHAS MANIK | |
---|---|
PERASAAN |
|
PIKIRAN |
|
PERILAKU |
|
PERSEPSI |
|
3. Gangguan Psikologis Akut
Psikosis akut secara sepintas tampak sama dengan Skizofrenia, tetapi perbedaannya bahwa psikosis muncul secara tiba-tiba tapi durasinya singkat, karena itu hampir semua penderita dapat sembuh total dalam satu bulan atau tidak memerlukan pengobatan jangka panjang.
Psikosis akut terutama disebabkan oleh peristiwa berat yang sangat menekan seperti kematian orang yang dicintai, kadang-kadang penyakit medis atau otak yang berat dapat menyebabkan psikosis, bila ini terjadi maka kondisi ini disebut Delirium
TANDA-TANDA KHAS PSIKOSIS AKUT
Gejalanya sama dengan gejala skizofrenia dan mania , namun gejala ini muncul secara tiba-tiba dan sembuh dalam waktu kurang dari satu bulan. Tanda khas yang terlihat adalah:
- Gangguan tingkah laku berat seperti gelisah dan agitasi
- Mendengar suara-suara atau melihat hal-hal yang tidak dapat didengar atau dilihat orang lain
- Kepercayaan yang aneh
- Berbicara kacau
- Tingkat emosional yang menakutkan atau emosi berubah dengan cepat , misalnya dari menangis menjadi tertawa
4. Gangguan Jiwa pada Lanjut Usia
Orang lanjut usia sering menderita dua jenis gangguan jiwa yang utama
1) Depresi yang sering disertai dengan rasa kesepian, sakit secara fisik, ketidakmampuan dan kemiskinan berpikir. Gejala depresi ini sama dengan depresi pada kelompok usia lain.
2) Demensia atau pikun yang ditandai dengan
- Melupakan hal-hal yang penting seperti nama teman-teman atau saudara-saudara
- Tersesat ditempat-tempat yang biasa dikenal
- Mudah tersinggung atau mudah marah
- Menarik diri atau tampak tertekan
- Tertawa dan menangis tanpa sebab
- Sulit mengikuti pembicaraan
- Berbicara kasar atau tidak masuk akal
- Tidak tahu hari atau dimana ia berada saat ini
5. Gangguan Jiwa pada Anak dan Remaja
Jenis-jenis tertentu gangguan jiwa yang sering muncul pada anak-anak, yaitu:
- Disleksia, yang akan mempengaruhi kemampuan belajar
- Hiperaktivitas, dimana anak-anak menjadi terlalu aktif
- Gangguan konduksi, dimana anak-anak bertingkah laku buruk lebih dari normal
- Depresi, dimana anak-anak merasa sedih dan tidak gembiraMengompol ditempat tidur pada usia dimana seharusnya mereka tidak mengompol lagi
- Anak yang mendapat nilai buruk dalam pelajaran meskipun ia cukup pintar
- Anak yang selalu gelisah dan tidak mampu memperhatikan
- Anak yang terus menerus membuat masalah dan berkelahi dengan anak lain
- Anak yang menarik diri dan tidak mau bermain dengan anak lain
- Anak yang menolak pergi sekolah
6. Gangguan Ketergantungan Zat dan Alkohol
Seseorang dikatakan mengalami ketergantungan terhadap alkohol dan zat ketika penggunaannya telah membahayakan kesehatan fisik, mental, dan sosial seseorang. Pada dasarnya sangat sulit bagi seseorang untuk berhenti menggunakannya karena zat tersebut menyebabkan rasa tidak nyaman secara fisik dan keinginan yang besar untuk mengkonsumsi zat itu lagi (gejala putus zat).
Masalah ketergantungan menyebabkan kerusakan yang hebat terhadap penderita, keluarga, dan juga masyarakat. Alkohol contohnya, tidak hanya membahayakan peminum melalui efek fisiknya tetapi berhubungan dengan tingkat bunuh diri yang tinggi, masalah perkawinan dan kekerasan rumah tangga, kecelakaan lalu lintas dan peningkatan angka kemiskinan. Pada hampir semua peminum berat, penyalahgunaan alhohol jarang menjadi alasan utama untuk mereka mencari layanan kesehatan. Berbagai jenis obat-obatan dan zat dapat disalahgunakan antara lain ganja, heroin, kokain, amfetamin jenis stimulant seperti ekstasi, sabu, obat penenang lain. Ada kebiasaan lain yang dapat merusak kesehatan manusia yaitu: merokok, ketergantungan obat tidur dan berjudi.
TANDA-TANDA KHAS KETERGANTUNGAN ALKOHOL | |
---|---|
FISIK |
|
PERASAAN |
|
PIKIRAN |
|
PERILAKU |
|
TANDA-TANDA KHAS PENYALAHGUNAAN ZAT | |
---|---|
FISIK |
|
PERASAAN |
|
PIKIRAN |
|
PERILAKU |
|
PENYEBAB GANGGUAN JIWA
- Peristiwa yang sangat menekan. Hidup ini dengan berbagai macam pengalaman dan peristiwa. Beberapa diantaranya dapat membuat orang sangat khawatir dan tertekan. Hampir semua orang akan belajar bagaimana cara menghadapi peristiwa tersebut dan melanjutkan hidup. Tetapi kadang-kadang peristiwa tersebut dapat menyebabkan timbulnya gangguan jiwa. Berbagai peristiwa hidup yang dapat menyebabkan stress hebat yaitu pengangguran, kematian orang yang dicintai, masalah ekonomi seperti terlilit hutang, kesepian, konflik rumah tangga, kekerasan, trauma dan lain-lain
- Latar belakang keluarga yang sulit. Orang yang masa kecilnya tidak berbahagia karena kekerasan atau penelantaran secara emosional lebih rentan menderita gangguan jiwa seperti depresi dan kecemasan saat ia dewasa
- Penyakit otak. Retardasi mental, demensia dan gangguan emosional yang disebabkan infeksi otak, AIDS, cedera kepala, epilepsi dan stroke. Belum ada patologi otak yang berhasil dikenali pada banyak kasus gangguan jiwa. Meskipun ada bukti yang menunjukkan bahwa banyak gangguan diserta dengan perubahan kimiawi otak seperti neurotransmitter
- Hereditas atau genetik. Merupakan faktor yang penting pada gangguan jiwa berat. Tetapi jika salah satu orang tua mengalami gangguan jiwa, risiko terhadap anak akan mengalami gangguan jiwa sangat kecil. Hal ini karena gangguan jiwa ini juga di pengaruhi oleh faktor –faktor lingkungan seperti halnya penyakit fisik seperti diabetes atau penyakit jantung.
- Gangguan medis atau penyakit fisik seperti gagal ginjal, penyakit hati, kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan jiwa. Beberapa jenis obat –obat juga ada yang dapat menimbulkan depresi.
I0nQQ*C0m
BalasHapusagen terbesar dan terpercaya di indonesia
segera daftar dan bergabung bersama kami.
p1n bb:*58ab14f5
DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
BalasHapusdicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :)
:)