1. Pendekatan
struktur
Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan sistem internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi kelompok kerja, sistem komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab atau wewenang. Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari :
Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan sistem internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi kelompok kerja, sistem komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab atau wewenang. Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari :
a. Melalui
aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisai klasik. Pendekatan ini berusaha
untuk memperbaiki penciptaan pembagian kerja yang tepat dari tanggung jawab
jabatan para anggota organisasi, pengubahan rentang manajemen, deskripsi
jabatan dan sebagainya.
b. Melalui
desentralisasi. Hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-satuan organisasi
yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan memutuskan perhatian pada
kegiatan yang berorientasi tinggi. Hasilnya perbaikan prestasi kerja.
c. Melalui
modifikasi aliran kerja dalam organisasi. Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran
bahwa aliran kerja dan pengelompokan keahlian yang tepat akan berakibat
kenaikan produktifitas secara langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan
kepuasan kerja.
2. Pendekatan
teknologi
Untuk mremperbaiki prestasi F.W. Taylor dan pengikutnya mencoba menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan perubahan teknologi adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata sering tidak cocok dengan struktur organisasi.
Hal ini dapat menciptakan ketidak senangan dan pemutusan hubungan diantara para anggota organisasi akibanya terjadi penurunan produktifitas lebih banyak kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan yang tinggi.
Penggabungan pendekatan struktural dan pendekatan teknologi (teknostruktural) bermaksud memperbaiki prestasi melalui perubahan berbagai aspek, baik struktur organisasi maupun teknologinya, contohnya pengenalan teknologi baru yang diikuti pengorganisasian kembali bagian-bagian menjadi lebih kecil.
Untuk mremperbaiki prestasi F.W. Taylor dan pengikutnya mencoba menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan perubahan teknologi adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata sering tidak cocok dengan struktur organisasi.
Hal ini dapat menciptakan ketidak senangan dan pemutusan hubungan diantara para anggota organisasi akibanya terjadi penurunan produktifitas lebih banyak kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan yang tinggi.
Penggabungan pendekatan struktural dan pendekatan teknologi (teknostruktural) bermaksud memperbaiki prestasi melalui perubahan berbagai aspek, baik struktur organisasi maupun teknologinya, contohnya pengenalan teknologi baru yang diikuti pengorganisasian kembali bagian-bagian menjadi lebih kecil.
3. Pendekatan
orang
Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan pada keterampilan sikap, prsepsi dan pengharapan mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan efektif.
Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan pada keterampilan sikap, prsepsi dan pengharapan mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan efektif.
Metode-metode
penanganan penolakan terhadap perubahan
1.
Pendekatan
Pendidikan dan Komunikasi.
Pendekatan ini bisa
digunakan bila ada kekurangan informasi atau ketidak tepatan informasi dan
analisa.
2. Pendekatan
Partisipasi dan Keterlibatan.
Pendekatan ini bisa
digunakan bila pengembangan inisiatif tidak mempunyai semua informasi yang
dibutuhkan untuk merancang perubahan dan orang-orang lainnya, mempunyai
kekuasaan untuk menolak.
3. Pendekatan Kemudahan
dan Dukungan.
Pendekatan ini bisa
digunakan bila orang-orang melakukan penolakan karena masalah-masalah
penyelesaian.
4. Pendekatan Negosiasi
dan Persetujuan.
Pendekatan ini bisa
digunakan bila banyak orang atau kelompok dengan kekuatan cukup besar untuk
menolak akan kalah dalam suatu perubahan.
5. Pendekatan Manipulasi
dan Bekerjasama.
Pendekatan ini bisa
digunakan bila taktik-taktik lain tidak akan bekerja, atau mahal.
6. Pendekatan Paksaan Eksplisit
dan Implisit.
Pendekatan ini bisa
digunakan bila kecepatan adalah esensial dan para pengusul perubahan mempunyai
kekuasaan cukup besar.
12.6 Konsep
pengembangan Organisasi
1.
Pengertian Pengembangan Organisasi (OD)
a. Strategi
untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi
sehingga organisasi itu adaptif dengan lingkungannya.
b. Suatu
penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu
organisasi.
2.
Mengapa Pengembangan Organisasi (OD) Perlu Dilakukan?
Dalam kenyataannya organisasi
seringkali terjadi stagnan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti
perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium. Hal ini
mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi,
adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Sebab-sebab penolakan/
penentangan terhadap perubahan adalah :
a. Security
Merasa tidak aman dengan kondisi baru yang belum diketahui sehingga perlu penyesuaian.
Merasa tidak aman dengan kondisi baru yang belum diketahui sehingga perlu penyesuaian.
b. Economic
(berkaitan dengan untung rugi)
Organisasi cenderung menolak perubahan karena tidak mau menanggung kerugian dengan adanya perubahan.
Organisasi cenderung menolak perubahan karena tidak mau menanggung kerugian dengan adanya perubahan.
c. Psikologis
dan budaya/kebiasaan
·
Persepsi
Persepsi yang salah bisa menjadi sumber terjadinya sikap menentang terhadap perubahan.
Persepsi yang salah bisa menjadi sumber terjadinya sikap menentang terhadap perubahan.
·
Emosi
Emosi akan menimbulkan prasangka sehingga cenderung menolak perubahan.
Emosi akan menimbulkan prasangka sehingga cenderung menolak perubahan.
·
Kultur
Berguna sebagai dasar dalam menilai hal-hal baru yang diterimanya.
Berguna sebagai dasar dalam menilai hal-hal baru yang diterimanya.
Faktor –faktor penyebab
dilakukannya pengembangan organisasi adalah :
a. Kekuatan
eksternal
·
Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi.
·
Perkembangan IPTEK.
·
Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat
organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa
depan organisasi.
b. Kekuatan internal
Struktur, sistem dan prosedur, perlengkapan dan fasilitas, proses dan sasaran bila tidak cocok akan membuat organisasi melakukan perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
Struktur, sistem dan prosedur, perlengkapan dan fasilitas, proses dan sasaran bila tidak cocok akan membuat organisasi melakukan perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
Didalam OD terdapat pendekatan
integratif yaitu :
a. Adanya
organisasi dan manajemen yang terencana ke arah organisasi dan manajemen yang
manusiawi.
b. Adanya
perkembangan konsepsi latihan kepekaan dan studi laboratorium. Pemikiran ini
didahului oleh Kurt Lewin mengenai Counter Group bergeser pda Incounter Group.
Hal ini dirasa tidak bisa membantu didalam prakteknya.
c. Pengembangan
potensi manusia.
Geseran didalam OD terjadai pada
nilai, proses dan teknologi.
a. Geseran /
perubahan nilai yang dibawa OD diantaranya adalah:
·
Penggunaan seluruh sumber-sumber yang tersedia.
·
Pengembangan potensi manusia.
·
Efektivitas dan kesehatan organisasi.
·
Pekerjaan yang menarik dan menantang.
·
Kesempatan untuk mempengaruhi lingkungan kerja.
·
Penerimaan terhadap kemanusiaan.
Nilai yang dicari untuk mengembangkan OD adalah nilai yang dianggap tepat, benar dan baik dalam pengelolaan SDM.
Nilai yang dicari untuk mengembangkan OD adalah nilai yang dianggap tepat, benar dan baik dalam pengelolaan SDM.
b. Geseran proses
meliputi:
·
Proses efektif
·
Proses manajemen
·
Proses pelaksanaan kerja
c. Geseran
teknologi yang diutamakan adalah teknologi yang bisa menjawab kualifikasi
posisi manusia.
3.
Karakteristik Pengembangan Organisasi
a. Keputusan
penuh dengan pertimbangan.
b. Diterapkan pada
semua sub sistem manusia baik individu, kelompok dan organisasi.
c. Menerima
intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di
luar mekanisme organisasi.
d. Kolaborasi.
e. Teori
sebagai alat analisis.
4.
Langkah-Langkah Pengembangan Organisasi
a. Penilaian
keadaan.
b. Pemecahan
masalah.
c. Implementasi.
d. Evaluasi.
ACTION RESEARCH
(PENELITIAN TINDAKAN)
Action Research merupakan
tindakan pemecahan masalah organisasi yang dilakukan dengan berbasiskan data
maupun model-model teori.
A. Tahap Penilaian Keadaan.
Didalam mengembangkan action
research pada pengembangan organisasi menggunakan pendekatan sistem yang
terdiri dari 4 komponen (Karl Albrecht) yaitu:
1. Sistem sosial
a. Orang-orang
yang menjadi anggota organisasi.
b. Kekuatan formal
dalam organisasi.
c. Nilai-nilai
yang hidup dalam organisasi.
d. Norma-norma.
e. Sistem
ganjaran.
f. Iklim
sosial.
g. Jaringan
komunikasi.
2. Sistem teknik
a. Orang-orang
sebagai faktor produksi.
b. Fasilitas-fasilitas
yang dipakai dalam faktor produksi.
c. Sumber
modal.
d. Bahan mentah.
e. Arus
kegiatan/ kerja.
f. Metode dan
prosedur kerja.
3. Sistem
administrasi
a. Orang-orang
yang melakukan aktivitas pekerjaan.
b. Struktur
organisasi.
c. Unit-unit
yangada dalam organisasi.
d. Media yang
digunakan dalam penyampaian informasi.
e. Arus
informasi.
4. Sistem strategi
a. Kelompok
manajemen puncak.
b. Hubungan
hierarkhi.
c. Sistem
perencanaan.
d. Petunjuk tertulis
tentang prosedur kerja.
e. Sistem
informasi manajemen.
Selain 4 komponen pendekatan
system diatas, untuk mengadakan penilaian keadaan dapat pula dengan mempertimbangkan
gaya kepemimpinan dan pengembangan kelompok.
B. Tahap Pemecahan Masalah
1. Perumusan
pemecahan masalah
a. Permasalahan
yang hendak dipecahkan dicari gejala permasalahannnya.
b. Apakah yang harus
diubah untuk memecahkan permasalahan tersebut.
c. Sasaran apa
yang diharapkan dari perubahan dan bagaimana sasaran itu diukur.
2. Peroleh data.
3. Analisa data.
C. Tahap Implementasi
Didalam tahap implementasi ini
ada 3 pendekatan yang bisa dilakukan yaitu:
1. Share power
(karyawan/ staf dan pimpinan mempunyai posisi yang sama dalam pengambilan
keputusan).
2. Delegated
(seberapa jauh karyawan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan)
3. Unilateral (tidak
melibatkan karyawan)
Sedangkan Albrecht menitik beratkan tahap implementasi pada model “gelandang eksekutif” yaitu yang melakukan pengembangan dalam organisasi adalah pihak eksekutif (top manajer) dimana setiap anggota top manajer harus memberikan perhatian dan tanggungjawab pada pelaksanaan kerja. Tugas dari gelandang eksekutif itu sendiri adalah:
Sedangkan Albrecht menitik beratkan tahap implementasi pada model “gelandang eksekutif” yaitu yang melakukan pengembangan dalam organisasi adalah pihak eksekutif (top manajer) dimana setiap anggota top manajer harus memberikan perhatian dan tanggungjawab pada pelaksanaan kerja. Tugas dari gelandang eksekutif itu sendiri adalah:
a. menyetujui
agar setiap pekerjaan dapat dilaksanakan.
b. Meminta sumbangan
pemikiran dari berbagai eksekutif.
D. Tahap Evaluasi
Tujuan :
Tujuan :
1. Kesinambungan
program.
2. Usaha membandingkan
hasil dengan aktivitas yang dilakukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam tahap evaluasi:
1. Peninjauan
Program.
Artinya setiap kegiatan harus dikaitkan dengan keseluruhan program.
Artinya setiap kegiatan harus dikaitkan dengan keseluruhan program.
2. Menentukan fakta
baru.
Artinya harus melihat kembali 4 komponen pendekatan sistem.
Artinya harus melihat kembali 4 komponen pendekatan sistem.
·
Sistem sosial (menyangkut norma dan nilai yang tumbuh dalam organisasi)
·
Sistem teknik (menyangkut perubahan dan mencari nilai positif dari
perubahan).
·
Sistem administrasi (berkaitan dengan informasi dari pimpinan ke
staf/karyawan atau sebaliknya apakah ada hambatan atau tidak).
·
Sistem strategi.
Keempatnya dikaitkan dengan meningkat atau menurunnya
produktivitas sehingga akan dapat diketahui berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi.
3. Mementingkan yang
positif.
4. Lebih memfokuskan
pada hal-hal yang sedang berlangsung.
5. Menciptakan
penghargaan dan keyakinan bahwa keadaan akan menjadi baik.
0 komentar:
Posting Komentar