Kekuasaan adalah
kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu
atau kelompok. Kekuasaan
juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok,
keputusan, atau
kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang
tanpa kekuasaan atau
kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam
organisasi.
Secara umum ada dua bentuk
kekuasaan:
1. Kekuasaan pribadi,
kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan
pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat
pada pemimpin.
2. Kekuasaan posisi,
kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi,
besarnya kekuasaan ini tergantung pada besarnya
pendelegasian orang yang
menduduki posisi tersebut.
Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu
tindakan atau contoh tingkah
laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku
orang lain atau kelompok.
Kekuasaan tidak begitu saja diperoleh individu, ada 6 sumber
kekuasaan menurut John
Brench dan Bertram Raven,
yaitu :
1. Kekuasaan balas jasa (reward
power)
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi
pengaruh untuk
memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk
melaksanakan
perintah. (bonus sampai senioritas atau persahabatan)
2. Kekuasaan paksaan (coercive
power)
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum
orang yang
dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan.
(teguran sampai
hukuman).
3. Kekuasaan sah (legitimate
power)
Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau
aturan yang timbul
dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi
pengaruh berhak
menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.
4. Kekuasaan keahlian (expert
power)
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa
pemberi
pengaruh mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus
yang tidak
dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. (professional atau
tenaga ahli).
5. Kekuasaan panutan (referent
power)
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang
didasarkan pada
indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau
panutan bagi yang
dipengaruhi. (karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).
6. Kekuasaan Pengendalian Informasi (Control
Of Information power)
Berasal dari pengetahuan yang tidak dimiliki orang lain, ini
dilakukan dengan
pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
LINI DAN STAF
Tugas Staf memberi layanan dan nasehat kepada manajer dalam
pelaksanaan suatu
kegiatan. Tugas lini adalah tugas-tugas pokok dari suatu
organisasi atau perusahaan.
Struktur Lini dan Staf
Struktur Organisasi Lini dan
Staf
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
Manajer
Kekuasaan
Sah
Kekuasaan
Paksaan Kekuasaan
Balas Jasa
Kekuasaan
Kekuasaan Ahli
Panutan
Kekuasaan
Informasi
Direktur
(Staf)
Pembelian
(Staf) Penelitian dan
Pengembangan
(Staf) Personalia
(Staf)
Teknis
(Staf)
Pemeliharaan
Manajer
Produksi
Manajer
Keuangan
(Staf)
Hukum
Manajer
Pemasaran
Wewenang adalah
hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
1. Pandangan klasik (classical
view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara
bertahap diturunkan
ke tingkat yang lebih bawah
2. Pandangan penerimaan (acceptance
view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya
pemberi perintah.
Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua
perintah dipatuhi
oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan
apakah akan
menerima perintah atau tidak.
Menurut Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah
apabila dipenuhi empat
kondisi berikut:
·
Dia
dapat memahami komunikasi
·
Dia
percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi
·
Perintah
tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan, dan
·
Secara
fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.
Wewenang Lini, Staff dan
Fungsional
·
Wewenang Lini
Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk
mencapai tujuan organisasi
secara langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini
digambarkan oleh garis yang
menghubungkan manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat
bawah.
·
Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan
jasa atau nasehat kepada
manajer lini. Staff ahli biasannya merupakan istilah yang
menggambarkan posisi tersebut.
Staff ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian,
pengalamana, atau riset dan analisis
yang diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan,
monitor, dan pengendalian.
·
Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang
mempunyai wewenang
fungsional. fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan
wewenang fungsional.
Delegasi Wewenang
Delegasi dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab formal dari
atasan kepada orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu.
Delegasi wewenang adalah
proses pengalihan wewenang dari atasan kepada orang yang
ditunjuk.
Keuntungan dan Halangan Delegasi
Wewenang
Delegasi wewenang memungkinkan manajer menyelesaikan lebih
banyak pekerjaan
daripada kalau semuanya dikerjakan sendiri. Kadang bawahan
mempunyai keahlian yang
lebih dibandingkan dengan manajer untuk hal-hal tertentu.
Beberapa manajer kadang
enggan mendelegasikan wewenang karena: tidak yakin akan
kemampuan bawahan
merasa mampu mengerjakan sendiri tidak efisien untuk
mengajari bawahannya
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
- 3 -
Created by Ratri Purwaningtyas
melakukan tugas takut wewenangnya akan berkurang, atau takut
kalau bawahannya dapat
melakukan tugas lebih baik dibandingkan dirinya. Karyawan
kadang enggan menerima
delegasi wewenang karena beberapa alasan: takut gagal merasa
tidak ada penghargaan
untuk kerja yang akan dilakukannya, atau tidak mau
menganggung risiko semua risiko
diserahkan atau ditanggung oleh manajer.
Delegasi Wewenang yang Efektif
1. Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan, karena
tidak semua
pekerjaan dapat didelegasikan
2. Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan, dengan
beberapa
pertimbangan: waktu yang dipunyai karyawan, kemampuan yang
dimiliki
karyawan, dan kesempatan yang akan dimanfaatkan oleh
karyawan
3. Mendelegasikan tugas, disertai dengan informasi dan
pemberian wewenang yang
cukup, dan bentuk hasil yang diharapkan
4. Menetapkan Feedback,
untuk memonitor kemajuan yang dicapai oleh bawahan.
Sentralisasi vs Desentralisasi
A. Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada
sejumlah kecil manajer atau
yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.
Sentralisasi banyak
digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya
otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh
keputusan dan kebijakan di
daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah
pusat, sehingga waktu
yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama.
Kelebihan sistem ini adalah di
mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada
permasalahan yang timbul akibat
perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan
dan kebijakan dikoordinir
seluruhnya oleh pemerintah pusat.
B. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat
keputusan dan kebijakan
kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah
dalam suatu struktur
organisasi. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar
keputusan dan kebijakan yang
berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya
campur tangan dari
pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem
desentralisasi pada otonomi
khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana
wewenang tersebut hanya
mementingkan kepentingan golongan dan kelompok serta
digunakan untuk mengeruk
keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena
sulit untuk dikontrol oleh
pemerintah di tingkat pusat.
Pengaruh adalah
hal dimana seseorang dibujuk oleh orang lain untuk melaksanakan
suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang
mempengaruhi.
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
0 komentar:
Posting Komentar