Ditulis oleh: Santi Titik Lestari
Menulis novel tidaklah semudah menulis cerpen atau
artikel. Cerita yang disajikan dalam novel memerlukan beberapa
tahap/urutan hingga menjadi kesatuan alur yang menceritakan kehidupan
tokoh. Proses membuat novel memang perlu waktu lebih banyak. Ada
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam menulis novel.
1. Pahami benar langkah-langkah pembuatan novel.
Temukanlah ide yang menarik. Lalu, buatlah
sinopsisnya agar Anda bisa mengembangkan ide dan memaparkan
karakteristik tokoh cerita Anda. Kembangkanlah sinopsis cerita menjadi
alur cerita (babak) atau storyline. Setelah mendapatkan alur cerita,
kembangkanlah alur itu menjadi adegan-adegan yang detail. Inilah yang
sering disebut draf awal. Perhaluslah kata-kata dan revisilah tulisan
Anda, sampai Anda menghasilkan draf akhir.
2. Temukan ide yang menarik.
Anda dapat menemukan ide menarik melalui pengalaman
hidup sehari-hari, keadaan sekitar, imajinasi yang tiba-tiba terlintas,
dan berbagai hal lainnya. Ide-ide menarik itu muncul ibarat petir yang
melesat dengan cepat. Jadi, jika berhasil menangkap gagasan tersebut
untuk novel Anda, Anda pasti bisa mengikat ide tersebut ke dalam sebuah
tulisan.
3. Tentukan unsur-unsur cerita dengan baik.
Ada beberapa hal yang perlu para penulis perhatikan.
Beberapa di antaranya adalah penggunaan nama tokoh, tempat, latar
belakang kebudayaan, serta struktur cerita yang tepat dan logis. Hindari
juga pemakaian nama tokoh yang terlalu banyak.
Setialah pada unsur-unsur cerita yang telah Anda
tentukan. Jangan melakukan perombakan unsur-unsur cerita setelah tahap
membuat alur cerita. Selain itu, jangan menambahkan tokoh lain secara
tiba-tiba tanpa ada pengenalan di awal.
4. Tentukan pembagian alur cerita.
Alur adalah rentetan peristiwa yang terjadi di dalam
cerita. Tentukanlah pembagian alur cerita dengan teliti, supaya cerita
yang Anda sajikan dapat berkesinambungan dengan logis.
Penulis bisa memunyai alur lurus yang membangun
cerita secara kronologis. Alur juga dapat dibangun dengan metode kilas
balik atau alur maju (foreshadowing). Kilas balik adalah paparan
informasi atau peristiwa yang terjadi di masa lampau, dikisahkan kembali
dalam situasi masa kini, sementara "foreshadowing" merupakan wujud
ancang-ancang untuk menerima peristiwa-peristiwa tertentu yang nanti
terjadi.
5. Jangan mudah putus asa saat menulis.
Jika Anda mengalami kebuntuan, carilah inspirasi dan
tetaplah setia pada alur cerita yang sudah Anda tetapkan. Para penulis
novel adalah para pejuang yang tak mengenal putus asa. Jika Anda belum
puas dengan karya Anda, jangan buru-buru menyerah. Tulis, tulis, dan
tulis lagi. Ingatlah, selama ada keinginan pasti ada jalan.
Referensi:
Kurniawan, Eka. Menulis Novel bersama Mario Vargas
Llosa. Dalam
http://blog.ekakurniawan.com/menulis-novel-bersama-mario-vargas-llosa
Andries, Marthino. Cara Bikin Novel. Dalam http://ruangpena88.wordpress.com/
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Sumber: http://pelitaku.sabda.org/tiptip_menulis_novel
0 komentar:
Posting Komentar